Sabtu, 04 Juni 2016

TEORI PENILAIAN ASET

PENILAIAN ASSET
Dalam akuntansi istilah penilaian dan pengukuran sering tidak dibedakan karena ada asumsi bahwa akuntansi itu menggunakan ‘unit moneter’ untuk mengukur makna ekonomik dari suatu elemen dalam laporan keuangan, salah satunya adalah dalam mengukur/menilai elemen asset.

Penilaian = Pengukuran

Dalam menilai suatu aset, maka kita akan menilai berapakah ‘jumlah rupiah’ yang harus dilekatkan pada elemen tersebut. Dan dalam proses penilaian tentunya ada beberapa yang harus dipertimbangkan, jadi kita harus tau ‘apa dasar penilaian’ dari aset tersebut.
Misalnya saja, kita akan menilai suatu Kendaraan (mobil) yang dibeli pada tahun 2013 seharga Rp.100.000.000,-. Selanjutnya, kita akan menilai ‘jumlah rupiah’ yang melekat pada mobil tersebut pada tahun 2015. Maka, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menghitung beban penyusutan/depresiasi untuk mobil tersebut terlebih dahulu. Baru kemudian kita akan menilai ‘jumlah rupiah’ yang melekat pada mobil setelah dikurangi beban penyusutan.

Tujuan Penilaian Aset
Aset merupakan salah satu elemen pembentuk posisi keuangan (neraca), yang nantinya akan dijadikan informasi semantik bagi investor dan kreditor, sehingga tujuan dari penilaian aset ini berkaitan dengan tujuan dari pelaporan keuangan itu sendiri.
Apa tujuan pelaporan keuangan?
Tujuannya adalah untuk menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat dan ketidakpastian dari aliran kas bersih yang masuk ke badan usaha. Maka dari itu, dasar penilaian aset harus dikaitkan dengan ‘aliran kas ke badan usaha’ agar penilaian lebih relevan.
Aliran kas ke badan usaha ini dapat diprediksi melalui informasi semantik yang berupa:
1.      Posisi Keuangan
2.      Profitabilitas
3.      Likuiditas
4.      Solvensi
Keempat informasi tersebut dalam penentuan/penyusunannya melibatkan penilaian aset. Jadi, tujuan dari penilaian aset itu adalah untuk merepresentasikan pos-pos aset yang berpautan dengan laporan kuangan, tentunya dengan menggunakan basis-basis yang sesuai.

Konsep dan Basis Penilaian Aset
Konsep dasar penilaian, terbagi menjadi 2 dimensi :
1. Dimensi aliran aset
2. Dimensi waktu

Aset merupakan elemen penentu posisi keuangan pada saat tertentu, sehingga basis penilaian yang paling valid adalah harga/nilai pertukaran (exchange price/values). Kenapa nilai pertukaran dijadikan basis penilaian? Karena nilai pertukaran dianggap objektif sehingga memenuhi kualitas keterandalan informasi.
Nilai pertukaran itu sendiri dapat dipandang dari 2 sisi yaitu : pertukaran dalam pemrolehan, dan pertukaran dalam pemanfaatan aset.

Nilai yang diperoleh atas dasar pertukaran pemrolehan = Nilai Masukan
Nilai yang diperoleh atas dasar pertukaran pemanfaatan = Nilai Keluaran

Misalnya : Dalam penyajian aset untuk saat tertentu diletakan sebagai titik sekarang, nilai pertukaran yang dijadikan basis penilaian adalah masa lalu (past) atau masa mendatang (future). Perbedaan dimensi waktu dan arah inilah menghasilkan 6 basis pengukuran.


Nilai Masukan
Nilai Keluaran
Masa lalu
Kos Historis
Harga jual masa lalu
Sekarang
Kos Pengganti
Harga jual sekarang
Masa datang
Kos Harapan
Nilai terealisasi harapan


Nilai Pertukaran sebagai Basis Penilaian
Jadi, konsep nilai masukan dan keluaran itu sebenarnya berkaitan dengan konsep kesatuan usaha yang dianggap menguasai sumber ekonomik (aset) dan harus mempertanggungjelaskan aset tersebut.
Dari gambar diatas dapat kita simpulkan bahwa :
Basis penilaian kita adalah Nilai Pertukaran/Harga, Nilai pertukaran dipilih karena dianggap objektif dalam menilai sehingga memenuhi kualitas keterandalan informasi dan aliran kas yang relevan. Nilai pertukaran itu sendiri dapat diperoleh dari pemrolehan dan penjualan.
Kalau nilai yang diperoleh atas dasar pertukaran pemrolehan maka itu berkaitan dengan Nilai Masukan, karena terjadi transaksi pertukaran (exchange) dalam rangka memperoleh suatu aset, hal ini menyebabkan aliran fisis/jasa masuk dan aset/atribut keluar. Sedangkan nilai yang diperoleh atas dasar pertukaran penjualan maka itu berkaitan dengan Nilai Keluaran, karena terjadi transaksi pertukaran dalam rangka menjual suatu aset/objek jasa tertentu, hal ini menyebabkan aset/atribut berkurang dan aliran kas masuk. Dasar penilaian yang akan dipilih sebenarnya menggambarkan nilai pertukaran tersebut.

Created By : Meity Isanty

2 komentar:

  1. hi meity isanty. terima kasih tulisan kamu sangat membantu untuk menyelesaikan tugas kuliah saya. tapi saya ingin memberi saran kalau bisa tulisannya dilengkapi juga dengan sumbernya. terima kasih dan salam kenal ya... :)

    BalasHapus
  2. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus