PENILAIAN ASSET
Dalam akuntansi istilah penilaian dan
pengukuran sering tidak dibedakan karena ada asumsi bahwa akuntansi itu
menggunakan ‘unit moneter’ untuk mengukur makna ekonomik dari suatu elemen
dalam laporan keuangan, salah satunya adalah dalam mengukur/menilai elemen
asset.
Dalam menilai suatu aset, maka kita
akan menilai berapakah ‘jumlah rupiah’ yang harus dilekatkan pada elemen
tersebut. Dan dalam proses penilaian tentunya ada beberapa yang harus
dipertimbangkan, jadi kita harus tau ‘apa dasar penilaian’ dari aset tersebut.
Misalnya saja, kita akan menilai suatu
Kendaraan (mobil) yang dibeli pada tahun 2013 seharga Rp.100.000.000,-.
Selanjutnya, kita akan menilai ‘jumlah rupiah’ yang melekat pada mobil tersebut
pada tahun 2015. Maka, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menghitung
beban penyusutan/depresiasi untuk mobil tersebut terlebih dahulu. Baru kemudian
kita akan menilai ‘jumlah rupiah’ yang melekat pada mobil setelah dikurangi
beban penyusutan.
Tujuan Penilaian Aset
Aset merupakan salah satu elemen
pembentuk posisi keuangan (neraca), yang nantinya akan dijadikan informasi
semantik bagi investor dan kreditor, sehingga tujuan dari penilaian aset ini
berkaitan dengan tujuan dari pelaporan keuangan itu sendiri.
Apa tujuan pelaporan keuangan?
Tujuannya adalah untuk menyediakan
informasi yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat
dan ketidakpastian dari aliran kas bersih yang masuk ke badan usaha. Maka dari
itu, dasar penilaian aset harus dikaitkan dengan ‘aliran kas ke badan usaha’
agar penilaian lebih relevan.
Aliran kas ke badan usaha ini dapat
diprediksi melalui informasi semantik yang berupa:
1.
Posisi Keuangan
2.
Profitabilitas
3.
Likuiditas
4.
Solvensi
Keempat informasi tersebut dalam
penentuan/penyusunannya melibatkan penilaian aset. Jadi, tujuan dari penilaian
aset itu adalah untuk merepresentasikan pos-pos aset yang berpautan dengan
laporan kuangan, tentunya dengan menggunakan basis-basis yang sesuai.
Konsep dan Basis Penilaian Aset
Konsep dasar penilaian,
terbagi menjadi 2 dimensi :
1. Dimensi aliran aset
2. Dimensi waktu
Aset merupakan elemen penentu posisi
keuangan pada saat tertentu, sehingga basis penilaian yang paling valid adalah
harga/nilai pertukaran (exchange
price/values). Kenapa nilai pertukaran dijadikan basis penilaian? Karena
nilai pertukaran dianggap objektif sehingga memenuhi kualitas keterandalan
informasi.
Nilai pertukaran itu sendiri dapat
dipandang dari 2 sisi yaitu : pertukaran dalam pemrolehan, dan pertukaran dalam
pemanfaatan aset.
Nilai yang diperoleh
atas dasar pertukaran pemrolehan = Nilai Masukan
|
Nilai yang diperoleh
atas dasar pertukaran pemanfaatan = Nilai Keluaran
|
Misalnya : Dalam
penyajian aset untuk saat tertentu diletakan sebagai titik sekarang, nilai
pertukaran yang dijadikan basis penilaian adalah masa lalu (past) atau masa mendatang (future).
Perbedaan dimensi waktu dan arah inilah menghasilkan 6 basis pengukuran.
|
Nilai Masukan
|
Nilai Keluaran
|
Masa lalu
|
Kos Historis
|
Harga jual masa lalu
|
Sekarang
|
Kos Pengganti
|
Harga jual sekarang
|
Masa datang
|
Kos Harapan
|
Nilai terealisasi
harapan
|
Nilai Pertukaran sebagai
Basis Penilaian
Jadi, konsep nilai
masukan dan keluaran itu sebenarnya berkaitan dengan konsep kesatuan usaha yang
dianggap menguasai sumber ekonomik (aset) dan harus mempertanggungjelaskan aset
tersebut.
Dari gambar diatas dapat
kita simpulkan bahwa :
Basis penilaian kita
adalah Nilai Pertukaran/Harga, Nilai pertukaran dipilih karena dianggap
objektif dalam menilai sehingga memenuhi kualitas keterandalan informasi dan
aliran kas yang relevan. Nilai pertukaran itu sendiri dapat diperoleh dari
pemrolehan dan penjualan.
Kalau nilai yang
diperoleh atas dasar pertukaran pemrolehan maka itu berkaitan dengan Nilai
Masukan, karena terjadi transaksi pertukaran (exchange) dalam rangka memperoleh
suatu aset, hal ini menyebabkan aliran fisis/jasa masuk dan aset/atribut
keluar. Sedangkan nilai yang diperoleh atas dasar pertukaran penjualan maka itu
berkaitan dengan Nilai Keluaran, karena terjadi transaksi pertukaran dalam
rangka menjual suatu aset/objek jasa tertentu, hal ini menyebabkan aset/atribut
berkurang dan aliran kas masuk. Dasar penilaian yang akan dipilih sebenarnya
menggambarkan nilai pertukaran tersebut.
Created By : Meity Isanty